Bangunan “Urban Farming” di Jepang
Semakin sempitnya lahan kosong yang bisa ditanami di Jepang membuat Pasona, salah satu perusahaan rekrutmen multinasional mendesain gedung mereka dengan menghiasi dengan kesuburan” dan dinding hijau.
PASONA melakukan penghijauan di dalam gedung kantor mereka sendiri. Pasona menyewa arsitek kenamaan Jepang bernama Voshimi Kono untuk melakukan renovasi pada gedung dengan 9 lantai itu.
Pasona mengimplementasikan penghijauan tersebut dengan menggunakan sistem pertanian hidroponik, tanaman, dan karyawan kantor berbagi ruangan. Sebagai contoh, tanaman tomat yang tergantung di atas meja rapat, pohon yang digunakan sebagai partisi ruang untuk pertemuan, daun salad yang tumbuh di dalam ruang seminar, dan tauge yang tumbuh di bawah bangku. Lobi utama juga dilengkapi dengari sawah dan lahan brokoli. Tanaman ini dilengkapi dengan HEFL. lampu neon dan LED. serta sistem irigasi otomatis.
Sistem pertanian perkotaan atau urban farming yang dilakukan oleh Pasona tidak hanya menampilkan keindahan estetika dan visual. Pasona adalah sebuah konsep luar biasa bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk meningkatkan produktinvitas dan kesehatan mental karyawan yang bekerja di tempat ini. Selain itu, keberadaan Pasona dapat menjadi sarana untuk menjalin interaksi sosial yang melibatkan masyarakat lua dengan menampilkan manfaat dan teknologi pertanian perkotaan.
Terdapat fasilitas pertanian perkotaan yang menempati sekitar 20 persen dan seluruh ruang kantor meliputi 200 jenis buah-buahan, sayuran, dan padi. Teknologi yang digunakan mampu memaksimalkan hasil. Semua tanaman dipelihara dan dipanen oleh karyawan yang dibantu oleh ahli pertanian. Para pekerja kantor secara bergiliran membantu rmenjaga dan memanen hasil pertanian. Sebagian besar hasil pertanian nantinya akan disajikan di kantin kantor.
Previous article
Next article