Jangan Asal Pilih Furnitur
Jangan Asal Pilih Furnitur
Konsumtivisme sering menjajah kita agar mudah luluh dan jatuh hati pada semua produk dagangan yang ditawarkan dunia.
BEGITU banyak iming-iming memikat yang dikatakan dapat membantu hidup sepanjang waktu, mulai dari makanan, perkakas rumah tangga, hingga properti.
Bahkan dalam perkara yang tampak sepele, seperti memilih perabotan rumah, kita sering tak berpikir panjang. Akibatnya, furnitur yang terlihat apik dl toko menjadi sa-sia di dalam rumah karena ruangan tak cukup, warna yang kontras, atau desain yang 180 derajat enggak nyambung dengan desain rumah.
Oleh karena itu, sebaiknya bukan sekadar suka atau tidak dalam memilih turnitur, tetapi pertimbangkan juga kebiasaan penghuni sehari-hari, dimensi rumah, dan anggaran.
Kita tentu hapal dengan kebiasaan setiap anggota keluarga. Kebiasaan itu akan mempengaruhi kebutuhan. Hal ini penting untuk memilih furnitur yang sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan tersebut.
Salah satu contoh kebiasaan adalah dalam menerima tamu, apakah biasa menerima di ruang tamu atau ruang keluarga. Bila jawabannya adalah ruang tamu, kita cukup mengisi ruangan ini dengan dua kursi duduk, sebuah meja, dan credenza.
Sebuah furnitur yang ada di toko kadang mengecoh soal ukuran. Dalam showroom yang luas, kita sering mengira furnitur yang ada di sana akan sesuai dengan luas ruang di rumah. Padahal, sesampai di rumah. ukurannya jadi kebesaran. Oleh karena itu, ukur dulu luas ruang yang ada di rumah dan furnitur yang akan dibeli.
Harga juga harus dipikirkan. Material dan finishing suatu furnitur mempengaruhi mahal-murahnya. Kita sebenarnya bisa datang ke tukang kayu dan memesan furnitur seperti yang kita lihat di toko. Agar lebih ramah lingkungan, kita bisa pula mengkreasi ulang furnitur lama, Pengeluaran pun lebih irit.
Membeli furnitur dan satu toko saja sering membawa keuntungan bagi tata ruang rumah kita. Alasannya, ada sejumlah toko yang merancang dan membuat sendiri produknya sehingga unik dan berbeda dengan yang lain. Jangan lupa, usahakan setiap furnitur di dalam rumah memiliki benang merah. Misalnya, kesamaan dalam aksen warna bahan furnitur atau ukurannya sehingga suasana rumah terasa serasi dan pas.
Previous article
Next article