Gaya ‘Rustic” untuk bangunan rumah tinggal
Batu- batu kali disusun sebagai pilar terasnya. Pintu utama rumah terbuat dari kayu yang tidak dipelitur. Di ruang keluarga, separuh dindingnya dihias dengan anyaman bambu atau gedhek. Batu - batu alam menjadi alas kamar mandinya.
Rumah bergaya rustic atau alami menjadi salah satu gaya rumah yang diminati. Dalam konteks hunian, rustic bisa diartikan sebagai arsitektur atau interior/eksterior yang menitikberatkan kesan alami dengan material seperti kayu. Batu, bamboo, bata atau logam yang finishingnya minimalis. Di rumah dengan gaya rustic, rasa bahan yang kasar dan tidak dipoles masih kuat,
Konsep desain ini sudah lama diterapkan pada rumah - rumah tradisional di Indonesia. Material yang digunakan di rumah-rumah tersebut, misalnya rumah joglo dari Jawa Tengah/Yogyakarta, Tongkonan dari Toraja. atau honai dari Papua memang jarang menggunakan materi yang dipoles dengan sempurna. Selain pada rumah tradisional, konsep ini terasa pas dibawa ke hunian yang lebih modern, tentu saja dengan berbagai bentuk adaptasi.
Gaya rustic memungkinkan pemilik rumah bereksplorasi lebih jauh dengan bahan penyusun rumah. Sedikit tips untuk mengolah gaya rustic, pilihlah sisi ruang yang monoton untuk ditambahkan hiasan. Di sini, Anda bisa menambahkan barang-barang yang mungkin Anda pikir tak bisa dipakai lagi seperti ranting, kaleng, atau botol - botol bekas. Memang, Anda tak bisa menaruhnya begitu saja dengan sembarang. Butuh sedikit kreativitas untuk menjadikan bahan - bahan tersebut tampak cantik. Anda misalnya dapat menjadikan ranting sebagai tempat menggantung kartu - kartu ucapan atau foto-foto, semacam memory tree. Botol bekas bisa Anda cuci dan menjadi pengganti vas yang unik.
Rumah dengan gaya rustic menciptakan kehangatan tersendiri dan mengusir kebosanan. Untuk rumah-rumah urban, gaya ini juga menjadi penyejuk bagi mereka yang merindukan suasana alami.
Previous article
Next article