Ruang diantara bangunan
Ketika merancang hunian, arsitek memiliki banyak pertimbangan mulai dari aspek biaya, fungsi, dimensi, konstruksi, material hingga aspek finishing. Satu aspek penting yang dibahas dalam artikel ini adalah bagaimana cara arsitek membentuk ruang pada sebuah hunian.
Diantara deretan rumah besar, rumah ini memang berbeda, meskipun posisinya jauh dari tepi jalan, wujud di dominasi kubus dan atap pelana yang simple tanpa dekorasi rumit ini justru menarik perhatian. Hunian dua lantai ini merupakan karya dari arsitek senior yang memperoleh penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Minimalis itu hanya kesan yang dihasilkan saja, bukan tujuan akhirnya. Semua karya arsitektur harus mempunyai tema yang terarah misalnya pencahayaan dan blocking massa. Walau begitu, Spacing dan dan skala manusia harus masih bisa dinikmati. Mengubah ruang dengan menyusun beberapa blok-blok bangunan sejajar mengapit sebuah ruang terbuka di tengahnya. Ujung muka lorong mejadi bagian entrance rumah sedangkan bagian belakang lorong dirancang menjadi kolam hias. Dinding transparan berapa deretan jendela kaca lebar dirancang sepanjang lorong tersebut.
Hal ini juga memperlancar sirkulasi udara segar, masuknya cahaya alami dan memperluas pandangan ke segala sudut ruang. Rancangan ini juga menghasilkan ruang linier dalam hunian.
Previous article
Next article